RSS

Pages

.

.

Senin, 28 Mei 2012

gymnospermae


Berdasarkan fosil yang ditemukan, tumbuhan Gymnospermae sudah ada sejak 345 juta tahun yang lalu sejak periode Devon. Sebagian besar anggotanya sudah menjadi fosil. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara: Pteridospermophyta (paku biji), Bennettophyta dan Cordaitophyta. Tumbuhan Gymnospermae yang sudah punah contohnya pada divisi Cycadophyta yang mempunyai daun menyerupai palem, agak menyerupai bunga Cycas yang ada sekarang. Perbedaannya dengan tumbuhan berbiji yang ada sekarang adalah pada sifat biseksualisme pada strobilusnya dan juga pada aspek-aspek lainnya. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji).
Ciri utama dari kelompok tumbuhan ini adalah bijinya tidak diselubung oleh daun  buah (karpela) sehingga dikatakan sebagai tumbuhan berbiji telanjang (Sudarsono, 95: 2005)
Ciri lain dari tumbuhan Gymnospermae yaitu;
1.    Pada umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang berupa herba batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh membesar.
2.    Bentuk perakaran tunggang.
3.    Daun sempit, tebal dan kaku.
4.    Tulang daun tidak beraneka ragam.
5.    Tidak memiliki bunga sejati.
6.    Alat perkembangbiakannya berbentuk kerucut yang disebut strobilus atau runjung.
7.    Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat dalam strobilus betina.

PENGELOMPOKAN GYMNOSPERMAE
Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan:
Yang sudah punah antara lain:
·         Pteridospermae
·         Gycadinae
·         Bennettinae
Sedangkan yang masih bertahan hingga sekarang antara lain:
·         Cycadinae
·         Gynkoinae
·         Coniferae
·         Gnetinae
Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi karena banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) adalah keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik.

Berikut penjelasan dari masing-masing divisi.
1.    Pteridospermae
Pteridospermae (Paku Biji) adalah tumbuhan fosil yang telah hidup sejak zaman Devon, mencapai puncak perkembangannya dalam zaman Carbon dan Perm, dan telah punah dalam zaman Mesozoikum.
      Pteridospermae memiliki daun yang menyerupai daun tumbuhan paku. Sporofilnya menyerupai daun biasa tetapi belum terkumpul menjadi bunga. Batangnya kecil seperti liana atau tumbuh tegak mempunyai xilem yang pertumbuhannya menebal. Kayu sekunder mempunya trakheida dengan noktah-noktah halaman dan jari-jari teras yang lebar. Pembentukan biji dari makrosporangium adalah suatu sifat yang menentukan untuk menempatkan golongan tumbuh-tumbuhan ini dalam barisan tumbuhan biji.
Dalam pteridopspermae dikenal 2 suku, yaitu:
·         Lyginopteridaceae
Contohnya: Lyginopteris oldhamia
·         Medullosaceae

2.    Cycadinae
Kelas ini hanya terdiri atas satu bangsa yaitu Cycadinales dengan satu suku Cycadaceae.
Habitusnya menyerupai palma, berkayu, tidak atau sedikit sekali bercabang,teras besar, korteks tebal. Penebalan sekunder kadang-kadang disebabkan oleh beberapa kambium yang berbentuk lingkaran. Daun tersusun dalam roset batang, berbagi menyirip atau menyirip, yang masih muda tergulung seperti tumbuhan paku. Sporofil tersusun dalam strobilus yang berumah dua. Strobilus selalu terminal, tanpa bagian-bagian yang menyerupai daun pada pangkalnya. Strobilus jantan amat besar, terdiri atas banyak sporofil yag berbentuk sisik dengan baanyak mikrosporangium. Strobilus betina juga besar, sporofil berbentuk sisik dengan dua bakal biji.
Contoh tumbuhannya: Cycas rumphii, Dioon edule.

3.    Bennettitinae
Kelas ini telah punah. Ciri-ciri dari tumbuhan ini antara lain tumbuhan berkayu, batang pendek seperti umbi atau panjang bercabang seperti anak payung menggarpu, mempunyai teras dipusat dan sedikit kayu. Pada umumnya daun menyirip. Strobilus dalam ketiak daun, kadang-kadang pada tangkai yang panjang diantara daun-daun, kadang-kadang pada tangkai yang pendek dan keluar dari bagian bagian batang yang telah tua, kadang-kadang juga diujung (terminal), pada cabang-cabang atau batang-batang yang menggarpu. Suatu strobilus mungkin hanya terdiri atas mikrosporofil saja, mungkin juga terdiri atas mikro- dan makrosporofil. Tumbuh-tumbuhan ini hidup dalam zaman mesozoikum terutama tersier dan pertengahan zaman kapur.
4.    Gynkoina
Warga kelas ini telah tersebar luas di zaman mesozoikum dan tersier, berupa pohon-pohonan yang mempunyai tunas panjanng dan pendek dengan daun-daun yang bertangkai panjang berbentuk pasak atau kipas, dengan tulang-tulang yang bercabang-cabang menas pennggarpu, yang meranggas pada musim gugur.
Tumbuh-tumbuhan ini berumah dua, rangkaian spporofil terdapat pada tunas pendek dalam ketiak daun peralihan atau dalam ketiak daun biasa. Strobilus jantan terpisah-pisah dalam ketiak, sisik-sisik pada tunas pendek, mikrosporofil tidak banyak.
Contoh : Ginkyo biloba

5.    Cordaitinae
Tumbuh-tumbuhan ini dalam zaman karbon dan perm telah merupakan hutan-hutan. Tetapi dalam zaman perm ini pula tumbuhan ini telah punah.
Ciri-cirinya : umumnya berupa pohon-pohonan yang tinggi dan bercabang-cabang, memperlihatkan pertumbuhan sekunder. Daun tunggal bangun lanset atau pita, bertulang sejajar. Duduknya tersebar, dan pada ujug-ujung dahan amat berdekatan. Strobilus jantan tersusun dalam dua baris. Pada tangkai-tangkai yang tebal terletak diantara daun-daun. Strobilus betina mempunyai susunan yang sama, tiap-tiap strobilus juga mempunyai sisik-sisik dan terdapat bakal biji.
Contoh : Cordaites laevis, Cordaianthus pseudofluitans
6.    Coniferae
Kelas ini meliputi semak-semak, perdu, atau pohon-pohon dengan tajuk yang kebanyakan beerbentuk kerucut. Daun tumbuhan kelas ini berbentuk jarum kadang dalam (acerosus=acecular) cluster.
Konifer, biasanya membentuk bioma yang dinamakan taiga. Merupakan pohon tinggi dengan cabang yang banyak dan merupakan tumbuhan yang banyak menyimpan air. Sperma yang ada pada konifer tidak dapat berenang (non-swimming sperms cell).
Contoh :
v  suku Taxaceae : Taxus baccata
v  Suku Cephalotaxaceae : Cephalotaxus fartanei
v  Suku Araucariaceae : Agathis alba (Damar)
v  Suku Podocarpaceae : Podocarpus imbricata

v  Suku Pinaceae : Pinus merkusii
v  Suku Taxodiaceae : Sequoia gigantea
v  Suku Cupresaceae : Thuja gigantea


7.    Gnetinae
Tumbuhan berkayu yang batangnya bercabang-cabang atau tidak, atau hanya terdiri atas hipokotil yang menebal. Dalam kayu sekunder terdapat vasa atau trakhea. Tidak terdapat saluran resin. Daun tunggal, berhadapan. Bunga berkelamin tunggal, majemuk, terdapat dalam ketiak daun pelindung yang besar. Bunga betina mempunyai bakal biji yang tegak (Antrop). Pembuahan dengan perantaraan buluh serbuk dengan dua inti generatif yang ridak sama besar. Mempunyai 2 daun lembaga.
Contoh: Gnetum gnemon, Ephedra altissima, Welwitschia mirabilis.



Daftar Pustaka

Rideng, I Made.1989.Taksonomi Tumbuhan Biji.Jakarta:Dekdikbud.

Sudarsono,dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: Universitas Negeri Malang.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta).         Yogyakarta:Gajah Mada University Pres.

­­_____. ____. Tumbuhan Berbiji. Diakses dari www.e-dukasi.net pada tanggal 10 Maret 2010.

_____. ____. Tumbuhan berbiji Terbuka. Diakses dari www.wikipedia.com diakses pada tanggal 10 Maret 2010 

disusun oleh :
Netty Ardiyanti                      (09304241039)
Novi Nuryanti                        (09304241040)
Dini Marsellia                       (09304241041)
Khaerul Husen                      (09304241042)






0 komentar:

Posting Komentar